

I Gede Sukarya
I Gede Sukarya (1995.b) lahir di desa tua Bulian- Buleleng. Kehidupan sederhanya menghatarkan ia peduli akan potrait- potrait seni, ketertarikannya dengan seni lukis ditunjukkan sejak di bangku Sekolah Dasar dengan mengikuti perlombaan yang membawanya ke tingkat Provinsi. Demi mengembangkan keseniannya Ia merantau ke Gianyar - Denpasar sambil mengenyam pendidikan SMK dan masuk perguruan tinggi studi Seni Murni di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dengan beasiswa. Selama menjalani perkuliahannya ia aktif melakukan eksplorasi terhadap medium. Karya- karyanya terinspirasi dari kehidupan sehari- hari, adat dan budaya. Dalam studi eksplorasinya menemukan warisan budaya Bali yang disebut Seni Tatah, kesenian kuno yang dapat dijumpai pada busana pakaian barong, rangda dan wayang. Dari temuan eksplorasinya I.G Sukarya memilih untuk menggunakan kulit sapi sebagai medium berkeseniannya.


Judul :LAUTKU
Budaya wayang kulit bali masih terpupuk dan berkembang di masyarakat bali hal ini tidak lepas dari bagaimana jalan antara adat istiadat dengan sistem kepercayaan yang berkembang di bali, di samping itu juga pariwisata bali tidak lepas dari ekologi lautan yang begitu elok, merasa dekat dengan lautan sukarya mencoba meminjam bentuk bentuk biota laut yang umumnya ada di bali dan juga inspirasi sukarya muncul saat melihat bagaimana gusti nyoman deblog sebagai salah satu maestro bali menggambarkan biota laut dengan ciri khas gayanya semakin menumbuhkan semangat sukarya untuk meminjam lagi dan lagi apa yang sudah alam ciptakan.
Ukuran : 80 x 140 cm
Medium : Acrylic on cowhide
Tahun : 2025